Penambangan, Pengolahan, dan Peleburan Logam ~ Sebelumnya Anda bisa membaca terlebih dahulu tulisan saya tentang Penambangan Logam. Sekarang saya akan membahas tentang Pengolahan Bijih Logam .
Pengolahan Bijih Logam
Setelah bijih logam diambil dari dalam tanah pada proses penambangan, selanjutnya bijih logam akan melalui proses pengolahan. Bijih logam ini masih berbentuk butiran-butiran atau gumpalan dan masih bercampur dengan bahan bahan ikutan lainnya. Prosentase dari unsur-unsur yang terkandung di
dalam bijih-bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dimana biji
tersebut diperoleh. Tahapan operasi penambangan bijih-bijih logam tambang (terbuka) adalah:
- Pemboran, pada jarak spasi 25 - 50 meter untuk mengambil sampel batuan dan tanah guna mendapatkan gambaran kandungan logam yang terdapat di wilayah tersebut.
- Pembersihan dan pengupasan lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter yang kemudian dibuang di tempat tertentu ataupun dipakai langsung untuk menutupi suatu wilayah purna tambang.
- Penggalian, lapisan bijih logam yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan dibawa ke stasiun penyaringan.
- Pemisahan, bijih di stasiun penyaringan berdasarkan ukurannya. Produk akhir hasil penyaringan bijih tipe Timur adalah -6 inci, sedangkan produk akhir bijih tipe Barat adalah – 4/-2 inci.
- Penyimpanan, bijih yang telah disaring di suatu tempat tertentu untuk pengurangan kadar air secara alami, sebelum dikonsumsi untuk proses pengeringan dan penyaringan ulang di pabrik.
- Penghijauan, lahan-lahan purna tambang. Dengan metode open cast mining yang dilakukan sekarang, dimana material dari daerah bukaan baru, dibawa dan dibuang ke daerah purna ambang, untuk selanjutnya dilakukan landscaping, pelapisan dengan lapisan tanah pucuk, pekerjaan terasering dan pengelolaan drainase sebelum proses penghijauan/penanaman ulang dilakukan.
- Pemecahan Bijih-Bijh
Pengerjaan
|
Ukuran feed
(mm)
|
Ukuran produk
(mm)
|
·
Breaking (crushing
pendahuluan)
|
300-1500
|
100-300
|
·
Crushing
|
100-300
|
10-50
|
·
Fine Crushing
|
10-50
|
2-10
|
·
Grinding
|
2-10
|
0,05
|
Sebelum diproses lebih lanjut, terlebih dahulu bijih-bijih tersebut melalui proses pemecahan, pengayakan, atau sizing, dan pembenahan (ores dressing).
Berikut adalah beberapa bentuk mesin pemecah bijih-bijih
yang banyak digunakan:
iii)
Elektrometalurgy
Jaw Crusher |
Impact Crushing |
Ball Mill |
- Pengayakan (Sizing)
- Bijih-bijih yang berharga dipilih / disortir antara lain berdasarkan warna dan bentuk bijih-bijihnya. Pemilihan ini biasanya dilakukan pada permukaan yang datar atau pada konveyor sortir.
- Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan / kerapuhan bijih-bijih.
- Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam hal ini bijih-bijih diluncurkan pada bidang miring sehingga bahan-bahan yang lebih ringan akan meluncur lebih cepat.
- Pemisahan secara elektro static, yaitu pemisahan bijih-bijih berdasarkan konduktifitas listriknya, kapasitat dan sifat-sifat kelistrikannya.
- Pemisahan secara magnetis, dimana bahan-bahan tambang dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat magnetiknya.
- Pemisahan berdasarkan grafitasi bijih-bijih tambang. Dalam hal ini bijih-bijih dibedakan berdasarkan kecepatan tenggelam atau jatuhnya bijih-bijih tersebut dalam suatu cairan atau udara.
- Pemisahan dengan menggunakan suatu medium berat, dalam hal ini akan terdapat bijih-bijih yang mengapung dan yang tenggelam tergantung pada massa jenis bijih dan massa jenis medium yang digunakan. Medium yang biasa digunakan antara lain berupa cairan organic atau larutan-larutan.
- Flotasi atau pengapungan bijih-bijih yang sudah berbentuk bubuk dengan bantuan peniupan udara pada bijih-bijih tersebut.
- Pemerosesan Bijih-bijih ( Ores Processing )
;Yang dimaksud dengan
pemerosesan bijih-bijih adalah proses pemisahan logam murni atau senyawanya
dari bijih-bijihnya. Proses pemisahan ini secara umum dibagai atas dua golongan
yaitu pyrometaiiurgy dan hydrometallurgy.
i)
Pyrometalurgy:
Pada proses
pyrometallurgy, pemisahan logam dilakukan dengan cara menaikkan temperatur
bijih-bijih tersebut. Proses dasar dari pyrometallurgy adalah peleburan,
pemanggangan, dan destilasi.
Pada proses peleburuan,
bijih-bijih dipanaskan sampai tempertur tertentu sehingga cukup untuk
mencairkan logam yang dikehendaki dari biji-biji tersebut. Dengan demikian
bahan yang sudah melebur akan terpisah dengan sendirinya dari bahan-bahan lainnya
akibat perbedaan berat jenis dari bahan-bahan yang terdapat pada bijih-bijih
tersebut.
Pada proses peieburan
akan terjadi proses reduksi dan oksidasi yang bergantung pada jenis bijih-bijih
yang diolah. Misalnya bijih-bijih yang bersifat oksida (bijih-bijih Fe, Mn, Cr,
Sn), dipisahkan secara reduksi, dan untuk bijih-bijih yang bersifat karbonat
clan sulfida (bijih-bijih Zn, Cu, re) dilakukan dengan cara oksida kemudian
diikuti reduksi.
Pada proses
pemanggangan, temperaturnya tidak sampai meleburkan logam yang bersangkutan.
Tujuan pemanggangan ini adalah untuk mempersiapkan bijih-bijih sebelum
dikerjakan lebih lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas-gas atau lembab dari
bijih-bijih. Pada pemanggan ini dapat terjadi reduksi, aksidasi, klorisasi,
sulfatisasi atau jenis-jenis lain sesuai dengan jenis bijih-bijih yang
dikerjakan.
Keadaan bijih-bijih
diantara temperatur pemanggangan clan temperatur peleburan disebut sintering.
Dalam hal ini sebagian logarn sudah mencair, kemudian jika didinginkan kembali,
bagian-bagiar tersebut akan memadat clan bersatu dengan partikel-partikel lain
yang belum mencair.
Tujuan sintering ini
adalah untuk merubah bijih-bijih yang dipecah terlalu keci!/halus menjadi
gumpalan yang lebih besar.
Pada proses destilasi,
logam atau senyawanya diuapkan dari bahan tambang yang sukar menguap terdapat
pada bijih-bijih tersebut.
Peralatan yang umumnya
dipakai proses pirometalurgy adalah 1.Tanur tiup (blast furnace), 2.
Reverberatory furnace. Sedangkan untuk pemurniannya dipakai:
- Pierce-Smith converter.
- Bessemer converter.
- Kaldo cenverter.
- Linz-Donawitz (L-D) converter.
- Open hearth furnace.
(i)
Drying
(Pengeringan)
Adalah proses
pemindahan panas kelembaban cairan dari material. Pengeringan biasanya sering
terjadi oleh kontak padatan lembab dengan pembakaran gas yang panas oleh
pembakaran bahan bakar fosil. Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai
diatas titik didih air sekitar 120ºC.pada kasus tertentu, seperti pengeringan
air garam yang dapat larut, suhu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan.
(ii) Calcining
(Kalsinasi)
Kalsinasi adalah
dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi hydrate seperti ferric
Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat
menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan atau besi karbonat menjadi besi
oksida. Proses kalsinasi membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft
furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.
(iii)
Roasting
(Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan
kelebihan udara dimana udara dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai
penambahan regen kimia dan pemanasan ini tidak mencapai titik leleh (didih).
(iv)
Smelting
Adalah proses peleburan
logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,leleh dan mecair setelah mencapai
titik didihnya. Oven yang digunakan, yaitu: a. Schacht Oven, b.
Scraal Oven (revergeratory Furnace), dan c. Electric Oven (Electric Furnace)
(v)
Refining
(Pemurnian)
Pemunian adalah
pemindahan kotoran dari material dengan proses panas.
ii)
Hidrometallurgy
Prinsip dasar
hidrometalurgy adalah pelarutan bijih-bijih dengan asam atau basa yang sesuai
dengan jenis logarn yang terdapat pada bijih-bijih yang dikerjakan, kemudian
dari larutan tersebut logarn atau senyawanya dipisahkan dari larutan dengan
cara elektrolisa atau dengan cara pengendapan.
Hidrometalurgi dapat
juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen encer (<
1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang
sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi
(larut) dan kemudian dipisahkan dari material yang tak diinginkan. Peralatan
yang dipergunakan adalah : a. Electrolysis / electrolytic cell, b. Bejana
pelindian (leaching box). Proses pemisahan seperti ini biasa dilakukan untuk
logam-logam ringan ( Al, Mg, Na, K, Cu, dsb).
Hidrometalurgi
memberikan beberapa keuntungan:
- Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.
- Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik (III) oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan.
- Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
- Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
- Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.
- Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang tinggi.
- Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan organik.
- Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
- Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.
Elektrometalurgi merupakan proses
ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan
sebagai hasil pelindian.
Itu adalah artikel tentang Pengolahan Bijih Logam yang dapat saya tuliskan. Anda juga bisa membaca tulisan saya sebelumnya tentang Penambangan Logam. Semoga bisa bermanfaat :)
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
0 Komentar untuk "Pengolahan Bijih Logam"